Saat ini kamera dengan kemampuan sensor 12 megapixel atau yang menggunakan lensa Carl Zeiss bukanlah sesuatu yang mengagumkan seperti dulu lagi. Dua fitur yang dulu bisa dijadikan unggulan kamera saku ini kini mulai jadi lumrah. Dan karena itu pula spesifikasi yang ditawarkan Sony Cyber-shot DSC-W290 ini jadi tak terlalu mengejutkan walaupun itu bukan berarti lantas kamera ini tak pantas dilirik.
Seperti pada kebanyakan kamera produksi Sony, Trusted Reviews menyebut build quality kamera yang satu ini cukup bisa diandalkan. Bodi kamera ini terbuat dari aluminium dan kesan kokoh adalah yang pertama kali terasa saat memegang kamera ini. Karena terbuat dari aluminium maka bobot total pun otomatis jadi bertambah dan celakanya, bodi kamera ini pun ikut jadi membesar pula untuk ukuran kamera keluaran baru.
Tapi walaupun ukuran kamera cukup besar, tapi nyatanya layar LCD berukuran 3 inci yang terpasang di bagian belakang tetap saja terasa memenuhi seluruh permukaan dan hanya menyisakan sedikit ruang untuk tombol-tombol yang jadi terlihat seperti berjejal. Parahnya lagi, tak ada ruang kosong untuk bertumpunya ibu jari dan mau tak mau diperlukan dua tangan untuk mengoperasikan kamera ini.
Karena kamera ini termasuk kategori point and shoot maka jangan berharap bisa mengasah kreativitas dengan kamera ini. Sebagian besar pengaturan telah dilakukan oleh kamera ini secara otomatis dan hanya menyisakan beberapa pengaturan seperti ISO dan white balance. Tapi tentu saja ini menguntungkan mereka yang tak mau direpotkan dengan pengaturan manual yang kadang membingungkan buat pengguna awam.
Image processor Bionz milik Sony tetap digunakan dan itu menguntungkan kamera ini dari sisi performa. Hasil pengujian Cnet menunjukkan start up time kamera ini hanya sekitar 1,3 detik saja sementara jeda antara satu proses pengambilan gambar dengan yang berikutnya pun berkisar pada angka yang sama pula. Pada mode continuous kamera ini mampu mengambil dua gambar dalam satu detik dan itu sudah termasuk sangat bagus untuk ukuran kamera saku. Fitur autofocus bekerja dengan cepat dan akurat sementara lampu flash bawaannya juga bekerja pada jangkauan yang cukup bagus pula.
Menurut pengamatan PC World, terlihat bahwa lensa Carl Zeiss yang terpasang di sini bekerja dengan baik. Detail bisa terekam dengan baik sementara gejala chromatic aberration juga tak terlihat. Satu-satunya masalah mungkin adalah noise yang bahkan sudah muncul pada ISO 80 sekalipun. Untungnya noise ini tak bertambah buruk saat ISO mulai dinaikkan.
Untuk membawa pulang kamera yang menarik ini Anda harus rela mengeluarkan uang sejumlah US$195 atau kurang lebih sekitar Rp1,8 jutaan. Tak terlalu mahal untuk kamera sebagus ini.
SPESIFIKASI:
Sensor : 1/2.3" Super HAD CCD, 12.1 megapixel
Lens : Carl Zeiss Vario-Tessar
Zoom : 5x optical, 10x digital
Viewfinder : N/A
LCD Monitor : 3" LCD
Maximum Aperture : F3.8 - F8.0
Shutter Speed : 2 - 1/1,600
White Balance : Auto/ Daylight/ Cloudy/ Fluorescent/ Incandescent/ Flash/ Underwater
Flash : Built in
Shooting Modes : Single shot, Continuous, Auto bracketing
Photo Effects : -
Storage Media : 11MB + Memory Stick Duo/ PRO Duo/ PRO-HG Duo
File Format : JPEG
Interfaces : A/V out, USB
Dimension : 97.6 x 57.4 x 22.6mm
0 komentar:
Post a Comment
No Spam, ada spam saya hapus