Slideshow

Artikel Terbaru

Pages

Wednesday, October 7, 2009

Home » » Isu Gempa 8,8 Skala Richter Beredar di Jatim

Isu Gempa 8,8 Skala Richter Beredar di Jatim

Rabu, 7 Oktober 2009 | 20:14 WIB

SURABAYA, KOMPAS.com — Gubernur Jawa Timur Soekarwo menepis isu gempa bumi 8,8 skala Richter yang akan melanda wilayah Jawa Timur. Menurutnya, masyarakat diharapkan tak menanggapi begitu saja isu-isu yang justru akan membahayakan dan merusak ketenangan masyarakat Jawa Timur.

"Ada informasi di Jawa Timur akan terjadi gempa bumi 8,8 skala Richter. Kami mohon (siapa pun) jangan usil-lah. Ini sangat membahayakan dan merusak ketenangan masyarakat," kata Soekarwo pada Rabu (7/10) di Kantor Gubernur Jatim, Jalan Pahlawan, Surabaya.

Menurut Soekarwo, saat isu gempa bumi beredar, Pemprov Jatim langsung menindaklanjuti informasi itu dengan meminta keterangan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) di Surabaya dan Jakarta. Namun, informasi tersebut ternyata hanya isu belaka.

"Sampai saat ini, suasana Jatim tak menunjukkan adanya potensi gempa bumi. Tapi perlu disadari bersama, gempa bumi sendiri tak dapat diprediksi," kata Soekarwo.

Siap siaga


Terlepas dari isu tersebut, Pemprov Jatim telah menyiapkan diri untuk mengantisipasi gempa dengan melakukan pelatihan-pelatihan penanganan bencana, khususnya di delapan kabupaten yang berada di sekitar pantai selatan Jatim. "Seluruh tanda-tanda peringatan dini kami perbaiki dan kami siapkan, mulai dari sinyal-sinyal, sirine, hingga kentongan. Kami juga mengalokasikan dana Rp 40 miliar untuk penanganan khusus bencana," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Klas I Juanda Syamsul Arifin menyatakan, pihaknya banyak menerima pertanyaan tentang isu gempa bumi 8,8 skala Richter di Jatim. Menurut Syamsul, isu tersebut menyesatkan dan BMKG tak pernah memberikan pernyataan tentang gempa di Jatim. "Masyarakat jangan sampai mempercayai isu-isu karena gempa bumi sendiri tak bisa diprediksi," ungkap Syamsul.

Lewat pesan singkat


Nindya Marta Kumala (24), warga Sidosermo, Surabaya, mendapatkan kiriman pesan singkat di telepon selulernya yang menginformasikan kemungkinan gempa di Jawa Timur pada Rabu (7/10)sekitar pukul 21.00. Pesan itu berbunyi, "Tlg, mohon diberitahukan kepada kerabat dan keluarga. Katanya nanti malam jam 12 dan jam 01 mau ada gempa, barangkali terjadi. Mudah2an gak terjadi."

Pesan singkat ini diperoleh Nindya dari pamannya yang tinggal di Lakarsantri dan diteruskan kepada beberapa teman. Di kalangan muda, menurut Nindya, pesan singkat tidak berpengaruh. Namun, ada pula keluarganya yang panik sehingga langsung menyelenggarakan shalat bersama. Sebab, kata Nindya, sebelumnya terdapat informasi dari BMKG melalui siaran televisi yang menunjukkan bahwa gempa selanjutnya kemungkinan terjadi di Jatim bagian selatan dan Bali.



Artikel Terkait:

0 komentar:

Post a Comment

No Spam, ada spam saya hapus

Ping your blog in here