Research in Motion (RIM) pada bulan lalu memanaskan peta persaingan ponsel cerdas dengan kabar bahwa smartphone dengan OS BlackBerry 10 (BBX) akan hadir pada 2012.
Namun perangkat BlackBerry generasi baru yang diharapkan muncul di awal tahun depan ini, ternyata hadir sangat lambat.
Dikutip dari CNET, Jumat, 16 Desember 2011, RIM mengumumkan bahwa perangkat yang berjalan dengan platform terbaru ini tidak akan muncul sampai paruh terakhir tahun 2012.
PC Mag menuliskan bahwa pengunduran tanggal rilis BlackBerry 10 ini disebabkan karena cip dual-core yang merupakan komponen kunci, mengalami penundaan.
"Kami meminta kesabaran dan kepercayaan Anda," ujar CEO RIM, Mike Lazaridis melalui conference call.
BlackBerry 10 diharapkan muncul secepatnya untuk meyelamatkan RIM yang pada tahun ini didera masalah yang bertubi-tubi. Mulai dari padamnya layanan BlackBerry hingga produk tablet pertama RIM, PlayBook, yang tak laku di pasaran.
PlayBook yang tak laku di pasaran bernilai total US$ 485 juta atau setara Rp 4,413 Triliun.
Meski nilai barang yang tak laku sedemikian besar, RIM masih menaruh kepercayaan pada tablet besutannya itu.
Buktinya, mereka berencana untuk mengeluakan versi terbaru untuk OS PlayBook ini di awal tahun depan.
"Kami melihat pasar tablet ini masih sagat muda dan akan terus berubah. Kami tahu ada permintaan terhadap PlayBook, dan publik menikmati penggunaannya. Jadi upgrade software tentu saja sangat penting," ujar Lazaridis menambahkan.
Sementara itu pada tahun ini, pendapatan dan keuntungan RIM menurun dengan signifikan bila dibandingkan dengan tahun lalu.
Meski begitu, RIM tetap merupakan perusahaann yang mampu mencetak keuntungan, berkat penjualan produk di negara selain Amerika. Tahun ini keuntungan yang diraih RIM sebesar US$ 265 juta, jauh menurun dari tahun lalu sebesar US$ 911 juta.
Pendapatan tahun ini menurun dari US$ 5,5 miliar menjadi US$ 5,2 miliar.
Di tahun depan, sembari mempersiapkan peluncuran BlackBerry 10, RIM berencana untuk memasarkan BlackBerry 7 secara agresif. Target mereka adalah pengguna smartphone pemula.
"Ada kesempatan yang sangat besar di level pengguna pemula," ujar co-CEO RIM, Jim Balsillie menambahkan.
Namun perangkat BlackBerry generasi baru yang diharapkan muncul di awal tahun depan ini, ternyata hadir sangat lambat.
Dikutip dari CNET, Jumat, 16 Desember 2011, RIM mengumumkan bahwa perangkat yang berjalan dengan platform terbaru ini tidak akan muncul sampai paruh terakhir tahun 2012.
"Kami meminta kesabaran dan kepercayaan Anda," ujar CEO RIM, Mike Lazaridis melalui conference call.
BlackBerry 10 diharapkan muncul secepatnya untuk meyelamatkan RIM yang pada tahun ini didera masalah yang bertubi-tubi. Mulai dari padamnya layanan BlackBerry hingga produk tablet pertama RIM, PlayBook, yang tak laku di pasaran.
PlayBook yang tak laku di pasaran bernilai total US$ 485 juta atau setara Rp 4,413 Triliun.
Meski nilai barang yang tak laku sedemikian besar, RIM masih menaruh kepercayaan pada tablet besutannya itu.
Buktinya, mereka berencana untuk mengeluakan versi terbaru untuk OS PlayBook ini di awal tahun depan.
"Kami melihat pasar tablet ini masih sagat muda dan akan terus berubah. Kami tahu ada permintaan terhadap PlayBook, dan publik menikmati penggunaannya. Jadi upgrade software tentu saja sangat penting," ujar Lazaridis menambahkan.
Sementara itu pada tahun ini, pendapatan dan keuntungan RIM menurun dengan signifikan bila dibandingkan dengan tahun lalu.
Meski begitu, RIM tetap merupakan perusahaann yang mampu mencetak keuntungan, berkat penjualan produk di negara selain Amerika. Tahun ini keuntungan yang diraih RIM sebesar US$ 265 juta, jauh menurun dari tahun lalu sebesar US$ 911 juta.
Pendapatan tahun ini menurun dari US$ 5,5 miliar menjadi US$ 5,2 miliar.
Di tahun depan, sembari mempersiapkan peluncuran BlackBerry 10, RIM berencana untuk memasarkan BlackBerry 7 secara agresif. Target mereka adalah pengguna smartphone pemula.
"Ada kesempatan yang sangat besar di level pengguna pemula," ujar co-CEO RIM, Jim Balsillie menambahkan.
0 komentar:
Post a Comment
No Spam, ada spam saya hapus